Free Tutorials - Membaca Al-qur’an esensinya memiliki nilai estetika seperti mempelajari teknik seni yang melibatkan suara, karena itulah diperlukan beberapa teknik khusus agar mulut yang merupakan sumber suara mampu menghasilkan nada yang indah.
Terdapat teknik-teknik sebagai tips guna menghasilkan suara yang memenuhi kaidah-kaidah membaca Al-qur’an.
Berikut adalah Tipsnya :
1. Berlatih artikulasi kata atau infitah. Artikulasi dimaknai sebagai cara mengucapkan kata-kata dengan benar. Belajar infitah akan membuat qori/qoriah mampu mensuarakan huruf-huruf sesuai dengan makhorijul huruf-nya, contoh: pada saat kita membaca huruf yang bersakal fatah maka bukalah mulut minimal setinggi dua baris tangan yang disusun secara vertikal.
Berlatih artikulasi sangat penting, pasalnya, dengan mulut yang sempurna akan menghasilkan suara yang sempurna pula. Belajarlah kepada para kyai atau ustadz yang memiliki skill lebih bagus dalam mensuarakan huruf-huruf sesuai dengan kaidah-kaidah makhorijul huruf. Artikulasi huruf-Huruf Al-qur’an bukanlah suatu ilmu yang hanya cukup dibaca lewat buku-buku (tekstual) melainkan harus musofahah (belajar langsung dengan guru) sebab artikulasi huruf merupakan hal yang sangat bergantung sekali kepada praktek cara melafalkannya.
Belajar dan berlatih teknik pernafasan diafragma. Menguasai teknik pernafasan adalah poin penting bagi para qori/qoriah, karena para pentilawat akan dihadapkan kepada kaidah tajwid yang memiliki kandungan indikasi waktu harus berhenti (waqof) dan memulai bacaan (ibtida). Salah satu teori yang sudah disederhanakan oleh para ulama dengan beberapa tanda waqof, dalam istilah tajwid disebut waqof ikhtiari. Selain itu, dengan pernafasan yang baik para pentilawat akan mampu membacakan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan wazan mad dan qoshr (keselarasan panjang dan pendek).
Ada 3 jenis teknik pernafasan yang bias digunakan,yakni:
- pernapasan dada
- pernapasan perut
- pernaasan diafragma
Pernapasan diafragma merupakan teknik pernapasan yang cocok untuk para qori/qoriah. Bagaimana cara berlatih pernapasan diafragma?
- Tariklah nafas sampai full dengan posisi badan tegap,
- Bahu jangan diangkat dan badan jangan mengejang,
- Udara yang masuk dari hasil tarikan napas itu disalurkan ke perut yang mengembung dan disimpan di dalam diafragma, Udara dikeluarkan bersamaan dengan suara yang melantun dengan hemat dan tidak tersandat-sandat.
3. Berlatih intonasi dan nada lagu. Membaca Al-qur’an jelas berbeda dengan bacaan lainnya. Bacaan Al-qur’an memiliki panjang dan pendek harokat sehingga ketika dibacakan akan menghasilkan intonasi panjang dan pendek.oleh sebab itu, sangat diperlukan untuk mengetahui mizan/wazan (timbangan panjang dan pendek). Intonasi Al-qur’an merupakan nada lagu yang dihasilkan dari harokat yang bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah. Panjang nada dalam bacaan Alqur’an bervariasi antara 1 harokat, 2 harokat, hingga 6 harokat. Panjang pendek nada dihasilkan dari bacaan mad, idghom, iqlab, idzhar, ikhfa, ghunnah dan sebagainya.
Pengetahuan dan mempelajari ilmu tajwid merupakan pendukung seorang qori/qoriah agar mampu membacakan Al-qur’an sesuai dengan kesepadanan intonasinya.panjang pendek bacaan menentukan pula arti dari makna Al-qur’an itu sendiri.oleh karena demikian suatu keharusan bagi pentilawat mempelajari terlebih dahulu ilmu tajwid kepada para qori/qoriah yang lebih mampu mentilawatkan Al-qur’an dengan lebih baik. Tidak hanya mengetahui ilmu tajwid-nya secara tekstual, namun lebih dari itu, mampu mempraktekannya dengan baik dan benar (kontekstual).